1/14/2013

Mungkinkah Arboretum Rumpin Menjadi Sarana Pendidikan Lingkungan di masa depan ?



Rumpin ? pertanyaan yang kemudian timbul yaitu apa itu Rumpin? Dimanakah Rumpin? Begitulah yang dialami oleh para alumnus Diklat yang diselenggarakan oleh BDK Bogor. Alumnus D4 Jurluhut bahkan sampai ada yang harus naik bendi ... andong ... atau delman waktu pertama kali untuk ikut pendidikan D4 di Rumpin ... yang kalau dikenang sekarang akan menjadi kenangan manis bagi alumnus tersebut ... he he. 
Rumpin adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat yang bisa ditempuh dari arah Bogor melalui banyak jalur yaitu :
a. Bogor-Leuwiliang-Cibodas-Nyuncung-Rumpin
b. Bogor-Ciampea-Cibodas-Nyuncug-Rumpin
c. Bogor-Semplak-Rancabungur-Putat Nutug-Nyuncung-Rumpin
d. Bogor-Jampang-Inagro-Karihkil-Putat Nutug-Nyuncung-Rumpin
e. Bogor-Jampang-Ciseeng-Putat Nutug-Nyuncung-Rumpin
Apabila ditempuh dari Jakarta melalui :
a. Kebayoran Lama-Parung-Ciseeng-Putat Nutug-Nyuncung-Rumpin
b. Tangerang-BSD (Serpong)-Cisauk-Rumpin
c. Tangerang-BSD (Serpong)- Gunung Sindur-Ciseeng-Putat Nutug-Nyuncung-Rumpin
Rumpin adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.terdiri dari 13 Desa yaitu :
1.      Cibodas
2.      Cidokom
3.      Cipinang
4.      Gobang
5.      Kampung Sawah
6.      Kertajaya
7.      Leuwibatu
8.      Mekar Sari
9.      Rabak
10.  Rumpin
11.  Sukamulya
12.  Sukasari
13.  Taman Sar

Balai Diklat Kehutanan Bogor berada di Desa Rumpin yang menjadi Pusat kota Kecamatan persis di depan Kantor Kecamatan, Polsek dan Koramil Rumpin. Salah satu ikon yang dibangun bersama oleh karyawan dan para alumnus Diklat selama bertahun-tahun terutama peran rekan2 mahasiswa D4 Jurusan Penyuluhan Kehutanan Rumpin adalah Arboretum Rumpin. Sebagai homebase Rekan D4 adalah Asrama Bungur yang persis disebelah lokasi Arboretum.
Arboretum adalah suatu hutan buatan pada sebidang tanah yang luasnya antara 0,5 (setengah) sampai dengan 4 (empat) hektar atau lebih, sebagai koleksi tumbuhan berkayu khususnya pada Arboretum Rumpin BDK Bogor ini sengaja ditanami dengan jenis-jenis pohon langka yang berasal dari berbagai kawasan hutan di Indonesia. Hutan mini buatan ini merupakan sarana tempat praktek atau laboratorium lapangan bagi para pelajar, mahasiswa, guru, dosen, widyaiswara, pengajar dan peserta pendidikan dan latihan kehutanan maupun masyarakat umum lainnya untuk mempelajari hal-ikhwal tentang hutan dan kehutanan. Sebenarnya pada areal komplek perkantoran BDK Bogor di Rumpin ini selain Arboretum terdapat beberapa ikon lain sebagai sarana pendidikan lingkungan bagi masyarakat yaitu demplot penangkaran kupu², demplot tanaman obat, demplot persemaian, dan bahkan rumah penangkaran kelelawar rumpin yang satu²nya di dunia yang terbuat dari bangunan beton berlantai 3.
Dari hasil kerja keras para alumnus dan karyawan dan pimpinan BDK untuk menyelamatkan setiap jenis pohon yang di tanam selama ini telah membuahkan hasil yang sangat mengembirakan. Terbayar sudah rasa lelah untuk selalu mengejar-ngejar kambing yang berusaha memakan tanaman muda dahulu dengan melihat keadaan rindang dan sejuk suasana disekitar komplek perkantoran BDK Bogor di Rumpin terlebih-lebih lagi di Arboretum. Jalan setapak yang menghubungkan ujung depan arboretum kearah asrama dengan 2 buah shelter yang dapat dipergunakan untuk istirahat sekaligus berdiskusi bagi pengunjung telah tersedia menambah nilai kenyamanan untuk menikmati suasana di bawah tegakan pohonnya.
Untuk kepentingan ilmu pengetahuan telah tersedia peta pohon dari jenis2 tanaman yang ada di arboretum yang dilengkapi dengan penomoran dan atau nama setiap jenis pohon akan sangat membantu bagi setiap masyarakat yang ingin mempelajari lebih jauh tentang pohon, hutan dan lingkungan hidup dan fungsi serta manfaat dari kawasan hijau yang sudah semangkin langka ini. Khusus untuk arboretum terdapat sebanyak 341 tanaman yang terdiri atas 90 jenis pohon.
.
Dari segi aksesibilitas pencapaian dari Kota Bogor maupun dari Jakarta sebagimana disampaikan diawal tulisan diatas, untuk masa depan Arboretum ini dapat menjadi alternatf yang menarik untuk menjadi subtitusi pengganti tujuan wisata alam ke Puncak dan Kebun Raya Bogor yang sudah dikenal dengan kemacetan dan kepadatan pengunjung. Terlebih lagi suara kicau burung diatas pohon selalu terdengar menjadi nyanyian buluh perindu yang menyejukkan hati pasti akan ditemui. 
Namun untuk mencapai hal diatas masih banyak upaya pembenahan yang harus dibangun dan disediakan oleh Pengelola BDK Bogor. Upaya ini harus disertai dukungan serta melibatkan seluruh seluruh karyawan yang ada. Demikian pula dukungan dari para alumnus untuk memperkenalkan dan mengajak calon2 pengunjung juga sangat diharapkan. Penyediaan teropong binokuler maupun monokuler yang terawat dengan baik diperlukan dalam pengamatan burnng2. Sedangkan untuk pengenalan jenis pohon yang perlu dibangun dan dipersiapkan adalah tersedianya panduan pengenalan jenis pohon arboretum disertai kunci2 pengenalannya.
Tahap selanjutnya adalah penyiapan karyawan2 sebagai tenaga pengenal jenis pohon dan burung yang ada. Untuk itu bila perlu dengan memanggil ahli pengenal jenis pohon dan pengenal jenis burung untuk melatih mereka. Dan yang paling penting adalah pengemasan metode dan teknik Pendidikan Lingkungannya oleh para Widyaiswara yang senantiasa diperbaharui sesuai dengan perkembangan iptek dan kebutuhan calon pengunjung. Dengan memadukan wisata kelelawar, teknik pembuatan kompos dan teknik penyemaian dan bila mungkin pembuatan obat2an herbal maka pertanyaan Judul tulisan diatas akan dijawab dengan lantang dan penuh keyakinan  YAAAA PASTI BISAA!!! .
Semoga tulisan ini akan menggugah para alumnus utuk memberikan masukan demi kemajuan kampus kita. Hidup Rumpin … Hidup Rumah Impian.
Rumpin, Medio Januari 2013

Pengasuh Dewansurorumpin Blogspot.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar